ADSL adalah teknologi akses menggunakan kabel tembaga (copper wire). Adsl adalah perkembangan dari teknologi DSL (digital subscriber line) yang pada awalnya digunakan untuk memaksimalkan penggunaan jaringan kabel tembaga yang dimiliki operator telepon PSTN. Adsl kebanyakan digunakan untuk koneksi internet yang menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon terdekat (STO).
Kita ketahui bersama bahwa jaringan kabel tembaga adalah teknologi jaman baheula (jadul), bahkan sudah digunakan sebelum ditemukannya telephone oleh Alexander Graham Bell. Di Indonesia sendiri telepon dan telegram sudah ada sejak jaman Belanda. hmm..kebayang kan betapa tua nya kabel2 yang dikubur dijalanan itu, terutama di kota-kota besar. Walaupun selalu ada perawatan tentunya.
Kita mengenal teknologi ADSL digunakan oleh Telkom Indonesia sebagai koneksi akses internet yang berlabel Speedy.Kualitas jaringan speedy sangat bergantung kepada kualitas jaringan kabel tembaga yang digunakan, terminal2 kabel, konektor RJ 11 dan soket2 pendukung koneksi kabel yang digunakan.
Kabel jaringan Telkom sampai kerumah kita umumnya dibagi atas beberapa pembagian yaitu, kabel Primer yang menhubungkan STO dengan rumah kabel (RK), Kabel sekunder yang menghubungkan rumah kabel dengan Kotak distribusi (DP), kabel dropwire yang menghubungkan kotak distribusi dengan kotak terminal batas (KTB), dan instalasi kabel rumah(IKR) yang menghubungkan KTB dengan pesawat telepon yang juga masih memiliki konektor yaitu kotak Roset dan kabel RJ11.
Interkoneksi di STO dan RK pun terdapat banyak terminal sambungan kabel jumper. Bisa kita bayangkan berapa kemungkinan masalah yang terjadi dari banyaknya sambungan kabel tersebut. Satu sambungan yang bermasalah tentunya akan berakibat koneksi adsl tdk berfungsi dengan baik.
Sebagai pengguna tentunya bukan bagian kita untuk memeriksa semua sambungan tersebut, akan tetapi ada bagian yang bisa kita maksimalkan disisi rumah kita. Sambungan kabel KTB sampai modem adalah sesuatu yang seringkali kita abaikan, bahkan terkadang menjadi biang keladi masalah yang juga sering kita mengkambing hitamkan Telkom atas masalah tsb. So sebagai expert user (Tukul said “yang ndak ndeso”) sudah seharusnya kita memahami tanggung jawab terhadap jaringan dirumah kita sendiri.
Adapun langkah atau check list yang bisa kita lakukan jika jaringan adsl kita bermasalah adalah :
1. Cek indikator LED pada modem : Pada keadaan normal LED ADSl, LAN dan Internet harus menyala.
-Led adsl on stabil berarti koneksi adsl ok, klo sering mati berarti adsl bermasalah(point ini yg akan kita cek lebih lanjut)
-led internet harus on yang menandakan username terhubung dgn BRAS Telkom, kalo mati bisa jd belum bayar tagihan.
-led LAN harus on yang menandakan modem sdh terhubung dgn baik dgn pc atau hub kita.
2. Cek SNR dan attenuasi jaringan. Bisa dilihat pada menu advance.
bersambung men….pegel ngetiknye…
update 6 jan 2012
– SNR yang baik ada diatas 30 , jika dibawah angka 30 dinyatakan kurang layak.
-Line attenuation, dibawah 15db, jika line attenuation diatas 15db maka SNR harus lebih dari 30db.
3. Tentukan QOS. Dalam adsl terdapat qos yaitu UBR dan CBR. Jika nilai SNR dan attenuation kurang baik maka qos baiknya di set CBR agar koneksi adsl lebih stabil. Referensi tentang UBR dan CBR bisa dilihat di wikipedia.
4. Jika koneksi adsl masih kurang baik, ada baiknya anda coba mengganti kabel saluran telepon rumah anda. Kabel pvc bawaan yang biasa digunakan instalatur tdk selamanya bagus apalagi sudah digunakan sejak lama, apalagi sebelum adsl masuk ke Indonesia. Coba cek sambungan kabel yg ada, sebaiknya dalam kondisi baik dan tdk korosi.
Thanks….
mantabh ini, dirumah ortu pake adsl 😀