DIY audio atau “Do It Your self” Audio berarti membuat peralatan audio sendiri. Dari pada membeli sebuah peralatan audio yang mahal, seperti perangkat hifi atau high-end audio, seorang praktisi DIY Audio lebih memilih membuat sendiri peralatan audio mereka. Keuntungan dari itu selain dari sisi ekonomis juga memiliki kepuasan tersendiri dimana memciptakan hasil karya sendiri tentunya merupakan sesuatu yang menyenangkan dan membanggakan dan bukan tidak mungkin hasil karya tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dari pada produk komersial yang banyak dipasaran dengan biaya yang sama.

DIY amplifier dengan tabung hampa.
Sejarah DIY Audio
DIY audio mulai mencuat sekitar tahun 1950-1960, dimana reproduksi audio relatif baru dan teknologi peralatan audio pada saat itu sangat komplek, dan untuk peralatan audio tertentu dengan performa tinggi tidak dapat dijual secara retail. Kit dan desain tersedia bagi konsumen untuk membuat sendiri peralatan mereka. Kit tabung hampa (vacuum tube) terkenal dari Dynaco , Heathkit , dan McIntosh serta kit solid state (transistor) dari Hafler memudahkan bagi konsumen untuk membuat sendiri sistem hi fidelity mereka. Buku dan majalah banyak diterbitkan yang menjelaskan konsep tentang desain serta cara kerja dari rangkaian dengan tabung hampa dan kemudian rangkaian dengan transistor.
Ketika peralatan audio mulai mudah diperoleh pada tahun-tahun berikutnya, minat terhadap membuat peralatan audio sendiri tetap ada hingga kini, termasuk amplifier, speaker, pre-amplifier atau bahkan CD player dan pemutar piringan hitam. Saat ini sejumlah perusahaan atau vendor spare part mengakomodasi keberadaan peminat DIY audio dengan memasarkan produk (kit dan sparepart) secara online atau melalui komunitas pencinta DIY audio.
Note: Tulisan ini diterjemahan dari Wikipedia ensiklopedi bebas.
Gan. Berapa harga Subwoofer Lempeng Amplifier NW.088? Apakah sdh siap pakai atau masih perlu box lagi?
lagi kosong barangnya….masih harus dipasang di box, tambah trafo dan speaker