Saya tak pernah menyangka komponen yang satu ini memiliki tempat tersendiri dikalangan penggemar audio dan music. Ya.. tak lain dan tak bukan adalah transistor jadul germanium. Saya tak akan membicarakan tabung hampa yg nyata2 lebih jadul dari transistor ini namun tetap eksis hingga kini, akan tetapi saya cuma ingin sedikit mengungkapkan bahwa yang satu ini pun ternyata tidak musnah ditelan jaman.

Germanium Transistor. Image from http://www.vintageradio.me.uk
Sekelumit Sejarah Germanium
Semikonduktor berbahan germanium awalnya dikembangkan pada jaman perang dunia ke II atau sekitar tahun 1941. Germanium (Ge) pertama2 digunakan untuk menggantikan dioda tabung hampa sebagai detektor radar. Dioda tersebut dinamakan dioda schottky. Baru pada tahun 1948 germanium dikembangkan menjadi transistor dan membuka cakrawala baru dibidang elekronika.
Transistor germanium berkembang pesat sekitar tahun 1950 s/d 1970. Banyak peralatan elektronika baru dihasilkan mengunakan komponen tersebut dan masa itu menjadi masa kejayaannya sebelum kemudian tergantikan oleh silikon setelah teknologi yg lebih maju dapat lebih mempermudah produksi silikon utlra murni. Silikon memiliki karakteristik listrik yang jauh lebih baik akan tetapi memerlukan kemurnian yang tinggi dimana pada jaman tersebut silikon ultra murni sulit didapatkan.
Sejarah germanium lebih lengkap bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Germanium
Transistor Germanium Sekarang.
Selain keberadaannya yang sudah jarang dan tidak diproduksi lagi oleh pabriknya (faktor harga bahan germanium saat ini jauh lebih mahal dari silikon), transistor ini juga dikategorikan sebagai komponen yang kualitasnya jauh dibawah transistor silikon. Tapi kenyataannya banyak para DiY-ers dan engineer dibidang music processing memburu komponen ini untuk digunakan sebagai komponen utama dalam sistem penguat mereka, baik sebagai pre-amp maupun sebagai amplifier canggih jaman sekarang. Dalam testimony mereka dikatakan bahwa amplifier dengan transistor germanium akan menghasilkan highly compressed overdriven dan harmonisa suara gitar yang kaya. Selain itu transistor tsb akan menghasilkan overdriven yang smooth. Karena itu saat ini transistor germanium ini banyak digunakan pada rangkaian fuzz atau rangkian efek gitar lainnya.

Kit amplifier Germanium 1 Watt. Source http://www.spheresound.com
Gambar diatas adalah kit amplifier germanium dengan transistor sebuah AC 124, AC125 dan 2 buah AC128 dengan konfigurasi pushpull serta kopel trafo IT dan OT, sebuah konfigurasi yang umum digunakan pada penerima radio AM jadul. Kit ini merupakan clone dari amplifier legendaris Deacy Amplifier Brian May. Buat yang penasaran kit ini masih dijual oleh perusahaan di negerinya grup musik Queen, UK. Harga kit tersebut sekitar USD270 , dengan stok yang terbatas. Amplifier ini sering digunakan sebagai buffer sebelum masuk ke penguat berdaya tinggi atau untuk direct recording.
Old Memory Raise up
Pada waktu saya masih SMP saya pernah membuat amplifier dengan transistor germanium Jepang 2SB175 sebagai driver dan 2SB178 sebagai final dengan konfigurasi yang sama dengan kit diatas. Suara yang dihasilkan memang tidak istimewa karena selain pengetahuan yang masih minim akan audio, trafo yang digunakan pada saat itu (IT 191 dan OT240) tidak dapat dikatakan berkualitas baik. Namun dengan karakter suaranya yang khas sangat terasa sekali nuasa jadulnya yang tidak mungkin saya dapatkan dari perangkat hi-fi atau hi-end saat ini. Cara yang paling gampang untuk menikmati nuansa jadul adalah dengan berburu radio AM jadul kemudian keluarannya kita masukan ke amplifier yang kita miliki saat ini. Menurut pendapat pribadi saya nostalgia jaman dulu terkadang lebih menyenangkan untuk dinikmati..hehehe.
Untuk proyek yang akan datang saya akan coba mengumpulkan komponen2 jadul tsb untuk membuat sebuah amplifier germanium yang juga jadul. Wait update halaman ini ya mas bro. Hmmmm…. BBM emang jadul…. 😛










